Oleh: Hasan Achari Hrp (Ketua Forum TBM Sumbar)
Dalam dunia kesehatan, kolesterol dikenal memiliki dua sisi: kolesterol baik yang dibutuhkan tubuh, dan kolesterol jahat yang berpotensi menyumbat aliran darah. Menariknya, istilah ini juga dapat menjadi metafora yang tepat untuk menggambarkan kondisi sebuah organisasi. Sebab, sebagaimana tubuh manusia, organisasi pun membutuhkan aliran energi yang lancar agar tetap hidup, sehat, dan produktif.
Sayangnya, tidak semua energi dapat mengalir dengan mulus. Kerap kali sebuah organisasi justru tersumbat oleh apa yang bisa disebut sebagai “kolesterol jahat organisasi.” Sumbatan ini bisa hadir dalam berbagai bentuk: ego sektoral, komunikasi yang tertutup, pengkultusan figur, hingga konflik yang tidak dikelola dengan bijak. Jika dibiarkan, faktor-faktor tersebut dapat menggerogoti vitalitas organisasi dan melemahkan daya juangnya dari dalam.
Fenomena ini tentu juga berpotensi terjadi dalam tubuh Forum TBM, sebuah organisasi literasi dengan lebih dari 3.900 anggota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote. Dengan struktur kepengurusan berjenjang—mulai dari tingkat pusat, wilayah, hingga daerah—Forum TBM menyimpan dinamika internal yang kompleks. Kompleksitas inilah yang membuka ruang bagi “sumbatan” di sana-sini, layaknya pembuluh darah yang rawan tertutup kolesterol jahat.

Lebih jauh, sifat kerelawanan yang melekat dalam Forum TBM pun memperbesar potensi munculnya kolesterol jahat organisasi. Karena tidak dibangun di atas pola transaksional sebagaimana institusi formal, tanggung jawab anggota terkadang tidak konsisten. Celah ini bisa melahirkan masalah, mulai dari komitmen yang longgar, koordinasi yang rapuh, hingga munculnya ego personal yang sulit dikendalikan.
Dengan demikian, Forum TBM memiliki potensi besar untuk “terjangkit” kolesterol jahat organisasi. Dan bila hal itu tidak segera ditangani, dampaknya bisa sangat berbahaya: penyakit organisasi yang mematikan, tak ubahnya stroke atau serangan jantung pada tubuh manusia.
Namun, sebagaimana manusia berusaha menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit mematikan, demikian pula organisasi. Walau kematian manusia adalah rahasia Sang Pencipta, tetap saja kita dianjurkan menjaga pola hidup sehat. Begitu juga Forum TBM: terus berikhtiar sekuat tenaga untuk menghindari kolesterol jahat organisasi melalui kerja-kerja kolektif yang nyata.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah memperbarui kompas organisasi yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) pada Musyawarah Nasional V Forum TBM. Proses pembaruan ini tidak instan. Tim Adhoc dibentuk melalui mekanisme terbuka, pendaftaran anggota dibuka secara luas, lalu tim bekerja siang dan malam merampungkan draft usulan. Hingga akhirnya, pada 29 Agustus 2025, draft AD/ART disepakati bersama di ruang Munas V Forum TBM.
Langkah ini menjadi ikhtiar nyata menjaga “kesehatan” organisasi. Sebab, hanya dengan tubuh organisasi yang sehatlah, Forum TBM mampu bergerak lincah, mengalirkan energi kolektif, dan terus menyalakan api literasi dari pelosok desa hingga kota besar di seluruh nusantara.
Akhirnya, penulis yang juga turut menjadi bagian dari Tim Adhoc perumusan draf AD/ART Forum TBM tahun 2025 berharap, dokumen AD/ART yang telah disepakati bersama tidak hanya tersimpan rapi di dalam folder digital, tetapi benar-benar dibaca, dipahami, dan dijalankan oleh seluruh pengurus Forum TBM di setiap jenjang—pusat, wilayah, maupun daerah. Dengan demikian, AD/ART dapat menjadi kompas yang menuntun arah gerak organisasi, sekaligus memastikan Forum TBM melangkah lebih kokoh, teratur, dan berdampak.
Salam Literasi!